Selasa, 31 Mei 2011

Khutbah Jumah 13 Mei 2011 : Status Kenabian Mirza Ghulam Ahmad a.s.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

نَحْمَدُهُ وَنُصَلِّى عَلَى رَسُوْلِهِ الْكَرِيْمِ  وَعَلَى عَبْدِهِ اْلمَسِيْحِ اْلمَوْعُوْدِ


Khutbah Jum'ah
Hazrat Amirul Mu'minin Khalifatul Masih V atba
13 Mei 2011 di Masjid Baitul Futuh, London UK

Tentang : Status Kenabian Mirza Ghulam Ahmad a.s. dan Kemenangan-Kemenangan yang Dijanjikan Allah


 
Setelah membaca dua kalimah syahadah dan menilawatkan surat Alfatihah Huzur atba bersabda :  Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda :  Didalam Kitab Nuzulul Masih Hazarat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Sejak permulaan Allah swt telah menetapkan undang-undang-Nya bahwa, Dia dan Rasul-rasul-Nya akan selalu menang. Oleh karena aku seorang Rasul-Nya atau Utusan-Nya, tanpa membawa syari’at baru, tanpa membawa nama baru, melainkan aku datang atas nama Nabi Yang Mulia, Khatamul Anbiya saw dan mencintai-nya serta menjadi cerminan dari pada wujud-nya. Maka aku katakan, sejak dahulu yakni sejak zaman Nabi Adam a.s. sampai kepada zaman Hazrat Rasulullah saw makna ayat tersebut selalu sempurna kebenarannya. Sekarang juga ayat ini akan sempurna kebenarannya bagi mendukung kebenaran diriku.” Ayat yang Hazrat Masih Mau’ud a.s. kutip adalah firman Allah swt: Kataballahu laaghlibanna anaa warusuli, Innallaha qawiyyun aziz.  
        
Beberapa hari yang lalu saya menerima sepucuk surat dari seseorang yang tinggal di Pakistan. Walaupun saya tidak sepakat dengan penulis tersebut, sebab apa yang dia uraikan itu tidak dapat dianggap sebagai pendapat umum. Dia menulis bahwa didalam literatur dan buku-buku Jema’at sangat diperlukan banyak penjelasan bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. adalah seorang Nabi Allah swt, sebab banyak sekali orang-orang merasa ragu menyebut beliau sebagai Nabi. Menurut pendapat saya penulis surat itu telah berburuk sangka terhadap orang-orang Jema’at lainnya, dan pendapat-nya ini tidak dapat dianggap mewakili pendapat umum. Mungkin saja penulis surat itu sepergaulan dengan orang-orang yang mempunyai pemikiran serupa itu disebabkan pengaruh beberapa keadaan. Mereka yang tidak banyak jumlahnya itu telah dikuasai oleh masalah kebendaan duniawi. Mungkin saja mereka telah menjadi sasaran pemikiran mereka sendiri. Dan mungkin mereka tidak pernah melihat tulisan-tulisan Hazrat Masih Mau’ud a.s. tentang itu atau mungkin mereka tidak pernah membacanya, bahkan mungkin saja mereka tidak mendengar khutbah-khutbah saya. Sekalipun saya selalu berusaha dengan beberapa macam cara untuk memperkenalkan atau menjelaskan kedudukan Hazrat Masih Mau’ud a.s. Bagaimanapun, jika seseorang mempunyai pikiran demikian didalam hatinya, maka setiap orang yang mengaku dirinya Ahmady, harus jelas bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. adalah seorang Nabi Allah swt sesuai dengan nubuatan Hazrat Rasulullah saw. Demikian juga jika ada orang yang tinggal disuatu tempat didunia yang mengaku dirinya Ahmady dan mempunyai pikiran demikian didalam hatinya, ia harus membuang dan menjauhkannya. Sebagaimana Hazrat Masih Mau’ud a.s. sendiri telah bersabda yang telah saya jelaskan bahwa beliau a.s. adalah seorang Rasul, tanpa syaria’at baru dan dalam mengikuti Nabi Karim dan Khotamul Anbiya Saw dan atas nama beliau saw, sesuai dengan nubuatan didalam ayat Alqur’anul Karim Surah Al Jum’ah ayat 4 sebgai berikut : yakni Dia akan membangkitkannya ditengah-tengah suatu golongan lain dari antara mereka yang belum pernah bergabung dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. (Al Jum’ah : 4)

Sejauh mana dengan masalah para Ahmady di Pakistan dan di Indonesia, mereka sedang menghadapi penganiayaan yang sangat keras sekali disebabkan mereka telah beriman bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi Allah swt. Oleh sebab itu selain dari beberapa gelintir orang yang telah mengambil jalan orang munafiq, secara umum para Ahmady yang tinggal di Pakistan tidak dapat dikatakan bahwa mereka tidak mengaku Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. sebagai Nabi. Bahkan secara berlebihan para menentang Jema’at Ahmadiyah menuduh bahwa, na’uzu billah, kita percaya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. adalah nabi terakhir. Padahal seorang Ahmady-pun idak pernah membayangkan bahwa selain Hazrat Rasulullah saw boleh datang seorang Nabi pembawa syari’at baru. Atau ada orang lain yang dapat mengungguli kedudukan beliau saw. Apa yang dinyatakan oleh orang-orang Ahmady hanyalah keluhuran dan keistimewaan Hazrat Rasulullah saw semata. Dan termasuk iman dan keyakinan orang-orang Ahmady bahwa Allah swt telah memberi kedudukan yang sangat tinggi kepada beliau saw dan Allah swt telah memberi martabat demikian rupa kepada beliau saw, sehingga terhadap orang yang beriman kepada beliau, yang terbenam dalam kecintaan kepada beliau dan menjadi pengikut sejati beliau dan yang merasa bangga menjadi ummat beliau, kepadanya Allah swt memberi kedudukan nubuwwat (kenabian). Tidak ragu lagi bahwa Hazrat Nabi Muhammad saw adalah Khatamun Nabiyyin dan karena patuh-tha’at mengikuti beliau saw Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. adalah Nabi Allah swt. Jika kita tidak beriman kepada Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagai Nabi Allah, maka pengakuan kita tentang kebangkitan Islam dan kemenangan Islam akan diraih melalui Ahmadiyyat yakni Islam hakiki adalah salah. Sebab janji Allah swt mengenai kemenangan Islam diakhir zman akan diraih oleh seorang Nabi atau Rasul akhir zaman, bukan dengan seorang Mujaddid atau seorang Muslih, sebagaimana telah difirmankan dengan jelas didalam ayat tersebut diatas. Kemenangan Islam diakhir zaman akan dapat diraih apabila orang-orang Mukmin bersama Jema’at betul-betul sesuai dengan yang dijanjikan Tuhan dalam ayat berikut : yakni dari antara golongan lain yang belum pernah bergabung dengan mereka.

Oleh sebab itulah Hazrat Rasulullah saw telah menegaskan terhadap orang-orang mukmin dengan nasihat bahwa : “Apabila Imam Mahdi sudah datang maka kalian harus pergi berjumpa dengannya dan sampaikan salam-ku kepadanya sekalipun untuk menjumpainya kalian harus merangkak keatas bukit salju.” Mengapa harus melakukan demikian, sebab dengan itu iman kalian menjadi kuat dan tangguh dan kemenangan Islam yang akan diperjuangkan bukan dengan pedang atau dengan senjata melainkan dengan menggunakan dalil-dalil. Jika kalian mengambil bagian didalam perjuangan itu maka kalian akan menjadi para pengikut-ku yang sesungguhnya, kalian akan menjadi orang-orang yang akan meraih keridhaan Allah swt dan kalian akan menjadi orang-orang mukmin yang sejati. Jadi, orang Ahmady beriman kepada Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau’ud dan menggabungkan diri dengan beliau agar iman menjadi lebih kuat kepada Allah swt dan Rasulullah-Nya saw dan agar dapat menyaksikan kemenangan Islam yang dijanjikan. Jika kita percaya bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. bukan seorang Nabi atau Rasul, maka tentu Nizam Khilafat juga tidak akan ada. Sebab wujud Khilafat sangat erat kaitannya dengan Nubuwwat (kenabian). Dan Khilafat Ahmadiyah ini adalah Khiklafat ála minhajin nubuwwat. Beliau a.s. adalah Kahatamul Khulafa. Dan karena kedudukan khatamul khulafa itulah beliau mendapat derajat nubuwah atau kenabian. Dan setelah beliau atau melalui beliau silsilah Nizam Khilafat telah berdiri. Jadi, rangkaian Nizam khilafat didalam Jema’at Ahmadiyah kaitannya sangat erat dengan pengakuan dan keyakinan kita bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. adalah seorang Nabi.                                                              
Pada suatu ketika beberapa orang telah hadir dihadapan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. untuk bai’at. Demi memperkuat iman mereka itu beliau a.s. telah memberi penjelasan berbagai macam perkara dengan sangat rinci sekali. Yang intisarinya sebagai berikut : “ Hanya dimulut saja menyatakan bai’at bukanlah taubah, bai’at dan taubah harus ikrar dengan sepenuh hati. Jika hal itu sudad dipenuhi, maka sempurnanya janji-janji Allah swt akan dapat disaksikan oleh kalian. Orang-orang yang bai’at menghendaki agar mereka dapat menciptakan perobahan suci didalam hati sanubari mereka. Dan pemandangan seperti ini sekarang juga orang-orang yang bai’at itu dapat menyaksikannya. Keadaan ruhaniyat mereka akan semakin meningkat. Banyak orang-orang yang telah bai’at menceritakan keadaan diri mereka  didalam surat-surat mereka, bahkan perobahan yang timbal didalam diri mereka, dapat dirasakan oleh orang lain juga yang menyaksikannya. Anak-anak dan isteri mereka juga merasa hairan dahulu suami/ayah mereka keadaannya begitu sekarang telah berobah menjadi begini baik. Mereka hairan apa yang telah membuat dirinya berobah. Sesungguhnya itulah yang disebut bai’at sejati yang dapat membuat perobahan suci pada diri seseorang. Selain itu beliau a.s. memberi nasihat kepada orang-orang yang baru bai’at itu bahwa, jangan melakukan bai’at dicampuri syarat untuk mendapatkan barang-barang duniawi, melainkan untuk menciptakan keadaan lebih baik didalam setiap amal perbuatan kalian. Perhatikanlah nanti Allah swt tidak akan membiarkan tanpa memberi pembalasan yang baik kepada kalian. Jangan merasa gelisah setelah melakukan bai’at apabila banyak kesulitan yang dihadapi, lambat-laun mukmin hakiki akan selalu menang dan unggul diatas musuh-musuhnya. Sebab Allah swt telah berjanji : “ Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti akan menang.” Bersabda : “ Senjata kita untuk meraih kemenangan adalah istighfar, taubah, pengenalan ilmu-ilmu pengetahuan agama, setiap sa’at memusatkan perhatian terhadap keagungan Allah swt dan menunaikan salat lima waktu. Salat adalah kunci bagi kemaqbulan do’a-do’a. Apabila kalian menunaikan salat berdo’alah dengan khusyu dan jangan lengah, dan hindarkanlah diri dari setiap keburukan apakah yang berkaitan dengan hak-hak Allah swt ataupun berkaitan dengan hak-hak sesama manusia.” Kita harus menaruh perhatian sepenuhnya terhadap nasihat-nasihat beliau a.s. yang sangat penting itu. Nasihat-nasihat itu bukan hanya bagi para anggauta baru bai’at saja, melainkan bagi setiap orang Ahmady, dan berapa lama seseorang sudah masuk Jema’at Ahmadiyah ia harus lebih maju dalam keimanan. Dan ia harus berusaha lebih giat dari pada pendatang baru masuk Jema’at dalam meningkatkan iman. Setelah itu apa yang harus dia lakukan, ia harus memohon ampunan dari segala dosa dan kesalahan dimasa lampau maupun dosa-dosa dimasa yang akan datang, memohon perlindungan kepada Allah swt, supaya jangan melakukan perbuatan dosa lagi. Brtaubah artinya menyesal dari perbuatan salah yang dikerjakan dimasa lampau kemudian dimasa yang akan datang bertekad keras untuk menyelamatkan diri dari padanya. Kemudian tetap berpegang teguh diatas tekad itu sambil memohon pertolongan dari Allah swt. Kemudian harus berusaha mengetahui Ilmu pengetahuan agama, yang pertama dan paling utama adalah pengetahuan Kitab Suci Alquranul Karim, kemudian diikuti pada zaman sekarang ini dengan pengetahuan dari buku-buku Hazrat Masih Mau’ud a.s., tulisan-tulisan beliau dan risalah-risalah beliau a.s. yang berdasar kepada Alqur’an dan Ahadis Rasulullah saw, yang membuktikan keindahan dan keagungan ajaran-ajaran Islam kepada dunia dengan dalil-dalil dan bukti-bukti yang kongkrit. Tidak ada yang dapat menandinginya, sebab Islam adalah agama yang kamil dan paripurna. Jika keagungan Tuhan menjadi tumpuan dan perhatian kita, artinya jika kita beriman dan yakin dengan sesungguhnya bahwa Tuhanlah Pencipta setiap benda didunia ini dan Yang menyempurnakan setiap keperluan makhluk-makhluk-Nya dan benda apapun yang ada diatas langit dan bumi, semua berada didalam pengetahuan-Nya secara kamil dan berada dibawah kekuasaan-Nya, Dialah Rab Kita Yang ditangan-Nya terletak hidup dan mati kita. Kita yakin Dia hadir disetiap tempat dan Dia menyaksikan kita setiap sa’at. Maka kita tidak dapat berbuat apapun yang bertentangan dengan kehendak dan keinginan-Nya. Dan apabila semua keagungan Allah swt ini sudah meresap didalam kalbu kita, maka fikiran untuk menunaikan kewajiban salat lima waktu setiap hari akan timbul dengan sendirinya didalam kalbu kita, dan dengan sendirinya pula kalbu kita akan selalu runduk dihadapan Tuhan untuk memanjatkan do’a-do’a kepada-Nya. Berkat eratnya hubungan dengan Allah swt itu akan timbul keyakinan didalam kalbu kita terhadap sempurnanya janji-janji Allah swt. Mengenai salat telah disabdakan bahwa ia adalah kunci kemaqbulan semua do’a-do’a. Salat adalah do’a yang dapat mendekatkan diri manusia kepada Tuhan dan dapat menghidupkan hubungan manusia dengan-Nya. Jadi, salat dikerjakan dengan tertib, dengan penuh perhatian serta tepat pada waktunya adalah satu ajaran Alqur’an juga dan Hazrat Rasulullah saw juga telah menegaskannya demikian terhadap ummat beliau saw. Demikian juga Hazrat Masih Mau’ud a.s. telah menegaskannya pula terhadap hal itu. Dan apabila manusia sudah mengamalkan semua hal itu, maka perhatiannya baik terhadap kewajiban memenuhi hak-hak Allah swt maupun terhadap kewajiban memenuhi hak-hak sesama manusia juga akan tetap tercurah. Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Jika perubahan-perubahan itu telah diciptakan didalam diri kalian, maka kalian akan mendapat bagian didalam kemenangan yang telah ditaqdirkan.” Tidak terdapat keraguan sedikitpun didalam hati kita tentang akan tercapainya kemenangan yang telah dijanjikan oleh Allah swt kepada beliau a.s. Akan tetapi sambil memberi nasihat kepada kita beliau bersabda ; “ Itulah senjata-senjata bagi mencapai kemenangan kita, jika kalian berusaha menggunakan-nya tentu kalian akan memperoleh bagian dalam kemenangan itu. Jika tidak, kalian memang secara zahirnya orang-orang Ahmady akan tetapi kalian bukan Ahmady yang pandai beramal, hanya bicara saja dimulut.”  Jadi, setiap orang Ahmady harus berusaha menjadi para Ahmady yang pandai beramal, yang siap sedia menjadi bagian dari kegiatan Hazrat Masih Mau’ud a.s. dalam  memperjuangkan kemenangan Islam. Allah swt telah memberi khabar-khabar suka dibeberapa tempat kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. mengenai kemenangan itu. Dan setiap matahari terbit diatas Jema’at ini kita menyaksikan sempurnanya khabar-khabar suka itu. Begitu kerasnya perlawanan secara kejam dan terus-menerus dilancarkan terhadap Jema’at Ahmadiyah, jika seandainya Jema’at Ahmadiyah ini hasil karya manusia, bukan didirikan atas perintah Tuhan, maka jangankan untuk maju beberapa langkah, satu sa’at-pun Jema’at ini tidak mungkin dapat hidup. Akan tetapi ingat, Allah swt telah berjanji terhadap Jema’at ini, bagaimanapun kerasnya semua perlawanan, semua kesulitan mereka lancarkan, Jema’at ini akan terus maju diatas jalan kemenangan. Allah swt telah memberitahu Hazrat Masih Mau’ud a.s. tentang kemenangan-kemenangan itu melalui Ilham-ilham-Nya. Kita harus selalu ingat setiap waktu bahwa khabar-khabar suka Allah swt itu pasti benar. Dan telah ditaqdirkan Jema’at Hazrat Masih Mau’ud a.s. pasti menang. Akan tetapi apabila Allah swt memberi khabar-khabar suka tentang kemenangan, maka tanggung jawab orang-orang beriman-pun akan semakin meningkat. Ada beberapa tanggung jawab tertentu diatas pundak orang-orang beriman yang harus dilaksanakan. Allah swt berfirman : me teri tabligh ko zamin ke kinarunk tak phonchaungga. Artinya : Akan Aku sampaikan tabligh engkau sampai kepelosok-pelosok dunia. Sungguh! Tuhanlah yang sedang melaksanakan pekerjaan tabligh ini. Dan pada zaman ini Allah swt telah menjadikan MTA sarana untuk kegiatan tabligh itu. Jadi, sekarang MTA sedang menyempurnakan firman Tuhan itu, menyampaikan tabligh Jema’at ini keseluruh pelosok dunia. Akan tetapi jika kita memasang perangkat MTA lalu duduk malas dihadapannya, tidak berusaha membuat rekaman sesuatu program, tidak ada rekaman berbagai macam kegiatan tabligh yang dibuat, atau kegiatan-kegiatan lainnya itu lalu kita tidak memanfa’atkannya juga, berarti kita membuat diri kita mahrum dan tidak mendapat faedah dari pada sarana yang telah Tuhan sediakan itu. Jika kita tidak mengambil faedah dari literatur yang sangat luas yang telah disediakan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. untuk disampaikan kepada orang lain atau disebar luaskan kepada masyarakat maka berarti kita tidak menunaikan kewajiban kita. Akibatnya kita akan menjadi orang berdosa. Walaupun demikian keadaan kita, pekerjaan Allah swt ini akan berjalan terus. Kita menjadi orang berdosa jika tidak memanfaatkan sarana yang telah disediakan oleh Allah swt. Tidak pernah terjadi diatas dunia ini Nabi beserta para pengikutnya meninggalkan semua pekerjaan setelah menerima banyak perjanjian dari Allah swt, kemudian duduk bermalas-malas. Siapakah yang lebih dicintai oleh Allah swt selain Nabi Muhammad saw? Akan tetapi ketika beliau saw diberi kabar oleh Allah swt tentang kemenangan diatas pemerintahan Kaisar Kisra, maka para sahabah juga terpaksa berusaha keras untuk itu dan banyak mengeluarkan pengurbanan juga untuk itu. Dahulu musuh-musuh Islam menganggap orang-orang Islam sangat lemah sekali dan berusaha hendak menghancurkan mereka. Padahal, sekalipun dunia menganggap mereka tidak berarti apa-apa, namun para sahabat Rasulullah saw yang memiliki kedaulatan iman yang kuat dan tangguh, banyak bertaubah dan terus-menerus membaca istighfar, yang menunaikan kewajiban salat-salat dengan tekun dan sangat merendahkan diri, yang telah menanamkan keagungan Allah swt didalam kalbu-kalbu mereka, maka kebesaran dan keistimewaan duniawi dan kekuasaan serta kedaulatan raja-raja tidak mempunyai hakikat apapun dihadapan mereka. Untuk menyempurnakan janji-janji mereka kepada Allah swt demi menunaikan kewajiban, mereka telah menghancurkan Kaisar Kisra. Pemerintahan-nya telah mereka hancur-leburkan hingga porak-poranda. Mereka telah berhasil dengan gemilang menjalankan tugas setelah mereka berjuang dengan giat dan semangat disertai dedikasi dan pengurbanan yang ikhlas. Mereka yakin dan beriman bahwa Zat Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan kekuatan iman didalam kalbu mereka, sekalipun mereka itu atau Raja-raja itu memiliki kekuatan, kebesaran dan kedaulatan duniawi, mereka memiliki jumlah rakyat cukup banyak, akan tetapi benda-benda itu semua tidak dapat menggentarkan hati kami, sebab Tuhan telah berjanji bahwa semua itu akan kami peroleh dari pada-Nya. Kami hanya berusaha menjalankan tugas dan Tuhan melimpahkan hasilnya kepada kami. Jika perjuangan ini telah berhasil melalui tangan kami tentu kami akan meraih keridhaan dari Allah swt.    
                                    
Jadi, keadaan semangat dan dedikasi serupa itulah yang harus dimiliki oleh Jema’at kita sekarang. Kita harus yakin sepenuhnya bahwa janji-janji Allah swt kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. pasti akan sempurna semuanya. Jika untuk menyempurnakan janji-janji itu kita ikut berjuang didalamnya, jika kita betul-betul faham terhadap pentingnya tanggungjawab kita, maka kita akan berhasil meraih keridhaan Allah swt. Setiap orang Ahmady, setiap karyawan didalam Jema’at harus faham terhadap kewajiban itu dan harus berusaha mengamalkannya. Sekarang saya ingin mengemukakan beberapa prediksi Hazrat Masih Mau’ud a.s. dihadapan anda semua. Didalam Kitab Tadzkiratus Syahadatain Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Hai manusia sekalian! Dengarlah khabar ghaib ini yang datang dari Tuhan Yang telah menciptakan langit dan bumi. Dia akan menyebar-luaskan Jema’at ini keseluruh negeri didunia. Dia akan memberi kemenangan kepada mereka diatas setiap orang dengan dalil dan argumentasi. Hari yang ditunggu itu sudah tiba bahkan sudah sangat dekat sekali bahwa didunia akan ada hanya satu Agama ini saja yang akan dikenang dengan penuh hormat. Tuhan akan menurunkan barkat-barkat-Nya diatas Agama dan Jema’at ini sangat luar biasa. Terhadap setiap orang yang berusaha untuk menghapuskan-nya akan digagalkan. Dan kemenangan ini akan tetap berlangsung selamanya sampai Hari Kiamat.” Itulah keyakinan yang pasti yang telah beliau umumkan. Dan beliau a.s. tetap teguh diatas keyakinan itu, sebab Allah swt telah menegaskan bahwa Dia akan lakukan itu semua, tidak ada keraguan sedikitpun pasti kemenangan Islam akan diperoleh hanya melalui Jema’at Ahmadiyah. Dan pasti akan diperoleh, insya Allah !! Dan kita saksikan bagaimana Allah swt telah menyempurnakan khabar ghaib itu dan Dia sedang menyempurnakan terus-menerus. Kutipan tersebut ditulis tahun 1903. Telah disebutkan bahwa pada tahun itu Jema’at Ahmadiyah mulai dikenal diluar negara Hindustan (India) namun tidak dikatakan bahwa Jema’at sedang berkekmbang diluar negara Hindustan. Akan tetapi sekarang, dengan karunia Allah swt, perwakilan Jema’at Ahmadiyah telah berdiri di 198 Negara. Kurang-lebih disetiap Negara didunia dengan cara bagaimanapun Jema’at Ahmadiyah telah diperkenalkan. Jadi, Tuhan Yang Maha Kuasa dengan perantaraan Ahmadiyyat telah menyampaikan atau sedang giat menyampaikan amanat Islam diseluruh dunia, Dia-lah juga Yang akan menyempurnakan khabar ghaib yang lainnya. Dimana timbul perlawanan terhadap Jema’at Ahmadiyah disana berkat perlawanan itu sendiri menjadi sarana bagi penyampaian amanat Jema’at Ahmadiyah. Dan disebabkan gejolak perlawanan itu orang-orang yang berhati bersih menaruh perhatian terhadap Jema’at Ahmadiyah. Secara zahir musuh-musuh sedang melawan Ahmadiyah supaya orang-orang lain semakin jauh dari Ahmadiyyah. Akan tetapi orang-orang yang berfitrat lurus dan berhati bersih semakin dalam menaruh perhatian terhadap Jema’at Ahmadiyah. Dan dimanapun amanat Jema’at Ahmadiyyah disampaikan untuk menciptakan kecintaan dan kedamaian, perhatian dunia sedang tertarik terhadap Jema’at Ahmadiyah. Melihat cara kita berlaku sambil merendahkan diri dan khidmat khalq yang kita berikan dengan sangat sedarhana, sangat menarik perhatian manusia terhadap Ahmadiyah. Banyak manusia yang telah mengenal dan menerima Jema’at Ahmadiyah melalui ru’ya dan kasyaf dari Allah swt. Pendeknya dunia sedang ramai mengenal Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan Jema’at beliau. Dalil-dalil yang dimilki oleh Jema’at Ahmadiyah yang langsung diterima dari Allah swt telah diajarkan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. kepada kita, kemudian dalil-dalil dan argumentasi itu diperdengarkan dan ditayangkan melalui MTA sangat menarik perhatian banyak sekali manusia didunia. Musuh-musuh Ahmadiyah berusaha keras menghalangi manusia agar tidak menyaksikan siaran Muslim Televisi Ahmadiyah (MTA). Tanpa kecuali disetiap negara Muslim, para kiyai dan mereka yang menamakan diri ulama berkata kepada orang-orang awam:”Jangan menyaksikan siaran MTA karena akan merusak iman dan akan mempengaruhi kalian menjadi kuffur.” (Na’uzubillah !) Akan tetapi orang-orang yang telah terbuka hati mereka dengan kebenaran dan telah faham dengan amanat yang disampaikan kepada mereka, meminta kepada orang-orang yang menamakan diri ulama itu untuk menentangnya dengan dalil atau argumentasi, namun mereka tidak mampu menjawab. Sesungguhnya ”para ulama” itu melarang menyaksikan MTA dengan kekerasan tiada lain maksudnya bahwa mereka sendiri tidak memiliki dalil untuk menjawab semua pertanyaan. ”Para ulama” itu sendiri tidak tahu bahwa Ajaran Islam tidak mengizinkan bercakap sesuatu tanpa akal dan dalil. Itulah bukti keistimewaan sempurnanya janji-janji Allah swt kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. Jadi setiap orang Ahmady berkewajiban untuk memahami tanggung jawab mereka. Bukan hanya mengharapkan sempurnanya janji-janji Tuhan itu tanpa tadbir atau usaha kita. Semakin besar kedudukan janji-janji dan semakin besar kahabar-khabar suka itu, maka semakin besar pula tanggung jawab kita untuk mengambil bagian didalamnya. Kita harus mengambil bagian dengan sungguh-sungguh dalam menunaikan hak-hak Allah swt. Dan dalam menunaikan hak-hak sesama manusia kita harus menjauhkan diri dari semua dorongan hawa nafsu. Harus  mengambil bagian dalam menunaikan da’wat ilallah sebanyak mungkin dengan menggunakan semua kekuatan, semua ilmu pengetahuan dan dengan segala kemampuan usaha kita. Barulah kita akan memperoleh banyak faedah dari gerakan agung dengan berkat-berkat-nya yang agung itu.                                                 
Hazrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. baersabda bahwa beliau telah menerima ilham dari Allah swt sebagai khabar suka dengan firman-Nya : laa taiasu min khazaini rahmati rabbi inna atainaakal kautsar artinya : Janganlah engkau berputus asa dari khazanah rahmat Tuhan, akan Kami anugerahkan kepada engkau kebaikan yang melimpah. Maka, kegelisahan Hazrat Masih Mau’ud a.s. atas keadaan orang-orang Muslim atau atas keadaan Islam telah dijauhkan oleh Allah swt kemudian Dia memberi ketenteraman dengan firman-Nya : Janganlah engkau berputus asa dari khazanah rahmat Allah. Kami anugerahkan kepada engkau kebaikan yang melimpah. Telah ditaqdirkan bagi engkau. Kebaikan melimpah-ruah yang telah diperoleh Rasulullah saw telah diterima pula oleh Kaum akhirin dengan perantaraan engkau. Sumber mata air kebaikan Rasulullah saw sekarang telah mengalir dengan perantaraan engkau. Maka, bergembiralah engkau dan berlompatlah dengan gembira bahwa pintu khazanah rahmat Allah Ta’ala telah terbuka kembali dengan semarak baru. Dari pintu-pintu mana akan masuk untuk menerima khazana ia akan menjadi kaya-raya dengan rahmat itu.”                                                                                                           
Pada zaman sekarang terdapat kegelisahan dikalangan orang-orang Muslim dan mereka merasakan perlunya suatu pertolongan bagi agama, namun mereka tidak menemukan suatu bimbingan dan tidak pula nampak adanya jalan bagi mereka, kemudian mereka berputus asa. Rasa putus asa ini semakin meningkatkan kegelisahan mereka sehingga membuat mereka salah langkah didalam memecahkan problema yang mereka hadapi. Kita harus menyampaikan amanat kepada mereka bahwa Allah swt telah menganugerahkan sumber mata air kebaikan yang melimpah kepada hamba pilihan-Nya dizaman ini, yaitu pencinta hakiki Rasulullah saw, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. Dan disebabkan kecintaan dan dedikasi beliau yang sangat tinggi terhadap Rasulullah saw, beliau dianugerahi kedudukan nubuwwat (kenabian) oleh Allah swt. Dengan perantaraan beliau a.s. ini sumber mata air kebaikan itu mengalir kembali. Maka jika ingin menghapuskan perasaan putus asa, datanglah bergabung dengan Jema’at Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. agar perasaan putus asa itu hilang lenyap. Sebab beliaulah orang yang disokong dan didukung oleh Allah swt yang sedang kalian tunggu kedatangannya. Renungkan dan perhatikanlah semua kekuatan telah bersatu padu untuk menekan dan mengahancurkan semua usaha dan kegiatan Hazrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Sejak lebih dari seratus tahun yang lampau mereka telah bersatu-padu melancarkan perlawanan itu. Apakah berhasil didalam usaha mereka itu? Apakah mereka berhasil meredam suara Jema’at beliau ini? Saya sudah berulang kali mengatakan bahwa suara Jema’at ini berkumandang dan berkembang terus sampai kesetiap pelosok dunia. Bahkan suara itu terus-menerus berkumandang dan bergema dengan sangat heibat dan dahsyat diatas dunia ini. Dan insya Allah suara itu tidak akan berhenti bahkan terus menerus mengumandang dan menggema diatas dunia.                                                                                                
Hazrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. telah melukiskan dahsyatnya gempa bumi berkaitan dengan tanda bukti kebenaran beliau a.s. seperti berikut ini : ” Ingatlah setelah terjadi tanda-tanda ini, tidak akan berhenti, bahkan setelah terjadi satu tanda, akan terus-menerus disusul dengan kejadian-kejadian tanda yang lainnya sehingga mata manusia akan terbelalak keheran-heranan, apa yang akan terjadi. Setiap hari terasa susah dan pahit dan akan semakin buruk keadaannya. Allah swt berfirman : ”Akan Aku perlihatkan keadaan yang sangat mengerikan dan tidak akan berhenti selama manusia tidak memperbaiki hati mereka.”          
                                              
Sekarang kita sedang menyaksikan setiap negara didunia sedang ditimpa oleh berbagai macam musibah berupa bencana alam. Jika dunia menganggap semua musibah ini hanya sebagai bencana alam semata yang terjadi setelah beberapa periode menurut pendapat para pakar sains atau para ahli dunia lainnya lagi, kemudian mereka tidak menaruh perhatian kepadanya, maka ingatlah bahwa semua bencana dan gempa-gempa bumi yang terjadi ini sangat erat hubungannya dengan zaman Hazrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. Musibah-musibah ini akan datang terus menimpa dunia. Maka, untuk mengingatkan dunia adalah tugas setiap orang Ahmady. Dimana mereka diingatkan untuk memperbaiki diri disana harus diusahakan untuk menyampaikan amanat ini kepada mereka. Berusahalah mengajak dunia untuk dekat kepada Tuhan. Alangkah pentingnya tugas yang diserahkan kepada kita ini. Disetiap tempat Jema’at ini telah diperkenalkan dengan simpatik dan dengan kasih sayang. Dan pesan yang kita sampaikan itu adalah, suara kecintaan hati nurani kami dan kasih-sayang serta kedamaian. Kami dituntut untuk berusaha menyelamatkan kemanusiaan dari kehancuran. Kami mengajak manusia untuk mengenal Tuhan agar mereka terhindar dan selamat dari semua bencana dan musibah itu. Dan mengingatkan manusia kepada maksud dan tujuan mereka telah diciptakan oleh Allah swt kedunia. Allah swt menurunkan bencana-bencana dari waktu kewaktu agar manusia ingat apa maksud dan tujuan mereka telah diciptakan kedunia. Jika manusia tidak juga mau sadar maka musibah akan  terus-menerus turun kedunia, sebagaimana telah dijelaskan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. Sekarang mengingatkan dunia kearah ini adalah tugas dan kewajiban Jema’at Ahmadiyah tidak ada yang lain lagi. Sebab Hazrat Masih Mau’ud a.s. yang dengan menghambakan diri kepada Hazrat Rasulullah saw telah mendapat kedudukan dari Allah swt sebagai hamba yang paling dicintai-Nya pada zaman ini. Bahkan dalam sebuah Ilham Allah swt telah menganugrahkan kedudukan Hazrat Masih Mau’ud a.s. sebagai putera Hazrat Rasulullah saw. Sebagaimana firman-Nya kepada beliau a.s. : Inni ma’aka ya ibna rasulillah ! Aku bersama engkau hai putera Rasulullah ! Jadi beliau a.s. adalah putera ruhani Hazrat Rasulullah saw yang akan menyempurnakan Missi beliau saw. Dan itulah pula tanggung jawab para pengikut beliau a.s. Jika menginginkan Allah swt menjadi pendamping, jika ingin menjadi pewaris ni’mat-ni’mat  Allah swt maka laksanakanlah kewajiban tabligh lebih giat dari sebelumnya. Semakin gencar dan semakin dahsyat bencana-bencana telah melanda dunia semakin keras pula diperlukan usaha untuk mengingatkan dunia. Dan terutama terhadap orang-orang Muslim sangat perlu diberi pengertian dan peringatan. Sebab terdapat ilham lainnya yang berkaitan dengan ilham tersebut yaitu : Himpunlah semua orang Muslim yang tinggal diseluruh permukaan bumi ini kepada agama yang tunggal. Sekalipun perintah dalam ilham ini turun secara langsung kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan tentu merupakan pekerjaan Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan telah-pun beliau melaksanakannya. Namun hal itu adalah pekerjaan para pengikut beliau a.s. juga, yakni pekerjaan kita semua untuk menyebar luaskan amanat itu. Sekalipun telah dilancarkan banyak sekali kekerasan dan larangan-larangan dibeberapa negara orang Islam, hingga kita tidak dapat bertabligh secara bebas dan terbuka disana. Dan orang-orang yang menamakan diri mereka ulama berusaha keras menghalangi orang-orang yang ingin mendengar amanat yang disampaikan oleh orang-orang Ahmady kepada mereka, akan tetapi jika sebuah sarana kegiatan telah ditutup atau dilarang maka dapat diusahakan sarana lain sebagai gantinya untuk menjalankan kegiatan itu. Jika didalam satu daerah atau disatu negeri ditutup atau dilarang kegiatan Jema’at Ahmadiyah maka didaerah atau dinegeri lain masih dapat dilaksanakan. Jika dinegara-negara tertentu tabligh Ahmadiyah secara langsung tidak diizinkan maka Allah swt telah menyediakan MTA sabagai sarana tabligh yang lebih luas lagi. Dan dengan karunia Allah swt melalui MTA ini sekalipun banyak sekali hambatan-hambatannya tabligh sedang giat dilaksanakan dan amanat Jema’at dapat disampaikan kepada masyarakat luas dan dengan karunia Allah swt setelah menyaksikan siaran-siaran MTA itu ramai orang-orang bai’at masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah. Ada juga negara-negara dimana undang-undang tidak melarang kegiatan Ahmadiyah, namun banyak para ulama yang melancarkan perlawanan terhadap Ahmadiyah. Dan justeru dari antara mereka itulah banyak yang berfitrat baik dan berhati lurus ikut menghadiri kegiatan-kegiatan Jema’at, menyaksikan program-program Jema’at sehingga banyak yang menaruh simpati terhadap Jema’at. Istimewa sekali di negara-negara belahan Africa sekarang Imam-imam beserta para pengikut mereka banyak sekali orang-orang yang bai’at masuk Jema’at Ahmadiyah. Itulah karunia dari Allah swt sebab Dialah yang dapat merubah sikap hati manusia. Usaha kita tidak berarti apa-apa dalam hal itu. Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : Ilham yang berbunyi : Himpunlah semua orang Muslim yang tinggal diseluruh permukaan bumi ini kepada agama yang tunggal merupakan perintah yang sangat khas. Hukum mempunyai dua bagian, pertama berupa syari’at misalnya : kerjakanlah salat, bayarlah zakat, jangan membunuh dan sebagainya. Didalam perintah-perintah ini mengandung sebuah nubuatan juga, yang diantaranya manusia akan mengingkarinya. Sebagaimana telah dikatakan kepada orang-orang Yahudi, jangan merubah ayat-ayat Taurat. Seharusnya sudah dikatakan bahwa banyak orang yang akan melakukan-nya demikian. Sekarang ternyata telah mereka lakukan. Pendeknya perintah itu adalah perintah syari’at. Perintah kedua adalah kouni merupakan perintah langsung dari Allah swt misalnya : ya naaru kunii bardan wasalaman artinya : hai api, dinginlah engkau dan jadilah keselamatan atas Ibrahim! Dan api itu secara total telah menjadi dingin. Dan perintah yang tercantum didalam ilham saya ini nampaknya ilham serupa dengan itu. Yaitu Allah swt menghendaki orang-orang Muslim diseluruh permukaan bumi akan berhimpun kepada Agama yang tunggal dan ia akan terbukti dengan sempurna. Namun hal itu bukanlah berarti bahwa tidak akan terjadi suatu perlawanan dan pertentangan. Perlawanan pasti akan terjadi, namun hal itu tidak patut diperhatikan dan tidak patut diceritakan.” Maka penjelasan ilham yang telah diberikan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. merupakan khabar suka bagi kita bahwa perintah Allah swt ini sifatnya ”kouni” yakni sehubungan dengan itu jika Allah swt berfirman ”kun” yakni ”jadilah” maka pasti akan terjadi. Yakni bagi suatu perkara yang Allah swt hendak buat hanya berfirman ”kun” maka jadilah ia. Namun tidak setiap firman Allah swt ”kun” berarti semua perkara tiba-tiba terjadi setelah ilham turun kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. itu. Sesungguhnya sempurnanya ilham itu akan terikat kepada qanun qudrat atau hukum alam. Atau berapa lama waktu yang dikehendaki Allah swt untuk itu, sesuai dengan itu ia akan terjadi. Dan natijahnya pasti akan zahir sesuai dengan yang dikehendaki. Seperti Allah swt dengan firman-Nya ”kun” ketika asas kelahiran seorang anak dimulai, maka setiap khaiwan atau-pun manusia berapa lama waktu yang diperlukan untuk proses kelahirannya menurut qanun qudrat atau hukum alam, maka sesuai dengan itu akan berlaku. Bukan berarti dengan firman-Nya ”kun” dalam tempo satu, dua hari atau dalam waktu beberapa menit saja seorang anak lahir. Berapapun lamanya proses itu diperlukan, terjadinya melalui perintah Allah swt ”kun” juga. Jadi, dalam perkara ini juga jangan ada yang salah faham. Taqdir Allah swt telah memutuskan bahwa semua orang-orang Muslim akan berhimpun dibawah naungan satu mazhab dan prosesnya sejak lama sudah dimulai, lambat-laun orang-orang Muslim dan dari setiap golongan Muslim orang-orang sedang ramai masuk kedalam Jema’at Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. yakni Jema’at Ahmadiyah. Oleh sebab itu kita tidak perlu gelisah bahwa dibeberapa negara Muslim orang-orang Ahmady diperlakukan sebagai penduduk kelas tiga, bagaimana orang-orang Muslim akan menggabungkan diri dengan kita atau berapa banyak kiranya orang-orang Muslim dinegara-negara itu akan menggabungkan diri dengan kita. Sebagaimana Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : ” Taqdir Allah swt telah memutuskan, bagaimanapun juga semua perkara pasti akan terjadi dengan sempurna.” Biarlah sekarang orang-orang Ahmady sedang dianiaya dan penganiayaan itu dilakukan oleh orang-orang Muslim. Akan tetapi, insya Allah swt, dari antara orang-orang itulah air mata kecintaan akan mulai menetes dan insya Allah keadaan itu akan kita saksikan. Maka, orang-orang yang bertabi’at lemah hendaknya tetap yakin dan tetap beriman dan mereka yang terlibat dalam keduniawian harus ingat bahwa taqdir Allah swt akan menang. Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi kita dimanapun dan bagaimanapun keadaannya untuk menunjukkan kelemahan atau menunjukkan rasa malu atau merasa gelisah disebabkan gencarnya perlawanan dari pihak musuh. Jangan takut dari perlakuan pihak lawan,  apabila kita menzahirkan iman yang sesungguhnya. Kesulitan-kesulitan pasti ada, dan orang-orang mu’min sejati menganggap kesulitan-kesulitan itu ibarat tusukan sebuah jarum atau lebih kecil dari itu, tidak menganggapnya penting atau besar. Disebabkan takut dari kesulitan-kesulitan itu kita tidak mungkin meninggalkan pekerjaan kita. Kita tidak dapat menyembunyikan iman. Sebagian besar orang-orang Ahmady Pakistan bahkan 99.99% dari Ahmady Pakistan sedang menghadapi taufan perlawanan yang sangat keras dan dahsyat sekali, walaupun demikian mereka sedang menghadapinya dengan semangat dan gagah berani. Para Ahmady Pakistan dan para Ahmady Indonesia, dan para Ahmady diberbagai negara lainnya juga dimanapun taufan perlawanan sedang dikobarkan, berkat pengurbanan para Ahmady disanalah telah terbuka kawasan-kawasan baru bagi kegiatan tabligh. Dan insya Allah pada satu hari tertentu Dunia Muslim dan gahir Dunia Muslim juga berkat menjalin hubungan dengan Hazrat Masih Mau’ud a.s. akan menyaksikan pemandangan Umatan Wahidah. Itulah janji Alah swt. Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : ” Allah swt telah berulang kali memberi khabar kepada-ku bahwa Dia akan memberi kebesaran kepada-ku dan kecintaan manusia kepadaku akan Dia tanamkan didalam kalbu-kalbu mereka. Dia akan menyebar luaskan Jema’at-ku keseluruh pelosok dunia dan Dia akan memenangkan Jema’at-ku diatas golongan-golongan lain. Dan para anggauta Jema’at-ku akan memperoleh ilmu pengetahuan demikian sempurna sehingga dengan nur kebenaran mereka dan dengan dalil-dalil dan dengan tanda-tanda nyata, mereka akan menutup mulut semua lawan.” Itulah isyarah yang sangat dahsyat yang sesungguhnya hal itu berkaitan dengan kemenangan Islam diatas semua agama didunia. Maka tugas kita adalah berusaha terus-menerus memperkuat iman kita, meningkatkan ketertiban beribadah, meningkatkan hubungan dengan Allah swt demi kebangkitan Islam kedua kali yang akan diperoleh dengan perantaraan Hazrat Masih Mau’ud a.s. yang sekarang sedang berlangsung. Kita harus membantu dan mendukung segala usaha beliau a.s. agar kita dan anak keturunan kita menjadi para pewaris rahmat dan karunia Allah swt. Untuk itu semoga Allah swt memberi taufiq kepada kita semua. Amin !       
                     
Setelah salat Jum’ah akan diadakan salat jenazah ghaib untuk beberapa orang diantaranya : Sahibzadah Rasheed Latief Sahib Rashedi. Wafat pada tgl 27 April 2011 di Los Angelos-USA. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Beliau adalah cucu Hazrat Sahibzadah Abdul Latief Sahib Shahid. Beliau mempunyai hubungan yang sangat mukhlis dengan Jema’at. Atas perintah dari Hazrat Khalifatul Masih lV r.h. beliau telah pindah ke USA pada tahun 1965. Beliau menterjemahkan Buku Tazkiratus Shahadatain kedalam Bahsa Local di Afghanistan.   
                                                      
Jenazah kedua adalah Mubarak Mahmood Sahib, Muballigh Jema’at, meninggal pada tgl 4 Mei 2011 dalam umur 42 tahun setelah mengalami sakit cukup lama karena cancer. Beliau graduated dari Jamia Ahmadiyya Rabwah pada tahun 1989. Berkhidmat dalam Silsilah Ahmadiyyah di Tanzania selama 8 tahun, kemudian kembali ke Rabwah. Sekalipun sakit cancer beliau tetap giat bekerja dengan perangai sangat ceriah. Beliau meninggalkan seorang janda dan tiga oran putera.      
                  
Yang ketiga; Muzaffar Ahmad Sahib dari Shekhupura beserta keluarganya Farzana Jabeen Sahibah, Amatun Noor, Waleed Ahmad dan Tassawer Ahmad, semuanya meninggal dalam musibah kecelakaan jalan raya. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Muzaffar Sahib seorang Qaid Khuddam yang sudah berkhidmat kepada Jema’at dalam beberapa kedudukan. Beliau seorang yang sangat soleh dan sangat tulus. Semoga Allah swt memberi tempat kepada mereka semua yang tinggi disisi-Nya. Amin                                                                                                                                Alihbahasa oleh Hasan Basri dari Audio Urdu