Menjawab Tuduhan : Nama Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. sempurna, sedang nama Allah tidak sempurna ???
Jawaban:
Wahyu tersebut berbunyi;
يَا اَحْمَدُ يَتِمُّ اَسْمُكَ وَلاَ يَتِمُّ اِسْمِى
(Tadzkirah, edisi 1969, hal 51)
Oleh orang-orang jahil, diterjemahkan begini:
“Hai Ahmad, nama engkau sempurna, dan nama-Ku tidak sempurna”.
Terjemahan seharusnya adalah :
“Hai Ahmad, nama engkau tamat (tidak sempurna), dan nama-Ku tidak tamat (sempurna)”.
Hal ini telah dijelaskan dalam catatan kaki nomor 2, pada halaman yang sama, tetapi tidak dibaca secara utuh oleh para penentang. Bunyi catatan kaki tersebut adalah :
يَا أَحْمَدُ يَتِمُّ اِسْمُكَ وَلاَ يَتِمُّ اسْمِى أَيْ أَنْتَ فَانٍ يَنْقَطِعُ تَحْمِيْدُكَ وَلاَ يَنْتَهِيْ مَحَا مِدُ اللهِ فَإِنَّهَا لاَ تُعَدُّ وَلاَ تُحْصَى
Artinya :
“Hai Ahmad, nama engkau akan tamat (berakhir) dan nama-Ku tidak akan tamat, tetap abadi; yakni engkau akan punah, kesempurnaan dan pujian engkau akan habis, sedangkan pujian-pujian Allah Tuhan engkau tidak terbatas dan tetap abadi, karena puji-pujian itu tidak terbatas dan tidak dapat dihitung banyaknya”.
(Tadzkirah, edisi 1969, hal 51, catatan kaki no 2A; Barahin Ahmadiyah, jilid 4, hal 242, catatan kaki)
Selanjutnya, Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan :
إِذَا اَنَارَ النَّاسَ بِنُوْرِ رَبِّهِ أَوْ بَلَّغَ اْلأمَرُبِقَدَرِ الْكِفَايَةِ فَحِيْنَئِذٍ يَتِمُّ اسْمُهُ وَيَدْعُوْهُ رَبُّهُ وَيُرْفَعُ رُوحُهُ إِلَى
نُقْطَتِهِ النَّفْسِيَّة
Artinya :
“Ketika manusia telah disinari cahaya Tuhan atau urusan pertablighan telah menjadi sempurna dengan ukuran yang cukup, maka ketika itu namanya menjadi sempurna dan Tuhannya memanggilnya serta ruhnya akan diangkat kesisi-Nya.” (Tadzkirah, edisi 1969, hal 51, catatan kaki no 2B; Khutbah Ilhamiyah, hal 10)