Minggu, 03 April 2011

Kedudukan Rasulullah saw & Kenabian Ummati dari umat beliau

Tersebut dalam Hadis Qutsi, ;

“Allah mewahyukan kepada Musa, Nabi kaum Bani Israil, bahwa ; "Barangsiapa menemui Aku padahal ia mengingkari Ahmad (Muhammad s.a.w.), niscaya Aku masukkan dia ke dalam neraka".

Musa bertanya, "Wahai Tuhan, siapakah Ahmad itu ?". Tuhan Berfirman, "Tiada ada seorang makhluk pun yang Aku ciptakan lebih mulia di sisi-Ku daripadanya. Aku tuliskan namanya bersama nama-Ku di Arasy sebelum Aku menjadikan langit dan bumi. Sesugguhnya surga itu diharamkan kepada sekalian makhluk-Ku sehingga dia dan umatnya memasukinya lebih dahulu". 

Berkata Musa, "Siapakah umatnya?". Dalam firmannya Tuhan menjawab, "Mereka yang sangat banyak memuji Tuhan. Mereka memuji Tuhan waktu naik dan turun gunung. Dan pada setiap keadaan, mereka menggosok badan mereka dan membersihkan ujung-ujung pinggirnya (berwudhu). Mereka puasa di siang hari, bagaikan pendeta [beribadat] di waktu malamnya. Aku terima mereka dengan mudah dan Aku masukkan mereka ke dalam surga dengan syahadat (kesaksian) - Laa Ilaaha Illallaah". 

Musa berkata, "Jadikanlah hamba sebagai Nabi dari umat yang demikian itu!" Tuhan berfirman, "Nabinya adalah dari kalangannya sendiri" (nabi ummati). 

Musa memohon kembali, "Kalau begitu jadikanlah hamba umat dari Nabi itu!", Tuhan berfirman lagi, "Engkau telah terdahulu dan dia kemudian, akan tetapi Aku akan mengumpulkan engkau dengan dia pada Negeri Yang Agung”.

(325 Hadis Qudsi pilihan jalan ke surga, K.H. Firdaus, CV Pedoman Ilmu Jaya Jakarta, Cetakan VII, 1990, hal. 69-70)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar