Rabu, 13 April 2011

HAKIKAT 'TASQIB' (BINTANG YANG BERCAHAYA)

Maish Mau'ud as bersabda ; Kalau seorang mukmin selalu mendahulukan Allah swt. pada setiap hal maka ia akan mengalami rafa' (peningkatan) ke arah-Nya. Orang itu akan diangkat ke arah Allah swt. didalam kehidupan ini juga dan ia akan berkilauan dengan nur yang khusus. Dalam keadaan rafa' itu ia akan demikian jauhnya dari pengaruh  buruk syaitan sehingga tangan syaitan pun tidak dapat menggapainya. Allah swt. telah memberikan contoh bagi segala sesuatu di dunia ini juga. Dan hal itu mengisyaratkan bahwa apabila syaitan mulai naik ke langit, maka sebuah bintang 'tsaqib' akan mengikuti dari belakang dan akan menjatuhkannya. 

'Tsaqib' adalah bintang yang terang benderang. Sesuatu yang menimbulkan lubang pun dikatakan 'tsaqib'. Demikian juga halnya dengan sesuatu yang menjulang sangat tinggi sekali. Di sini diterangkan sebuah tamsil bagi keadaan manusia, yang didalamnya tidak hanya terdapat hakikat yang nyata, bahkan juga hakikat yang tersembunyi. Ketika seorang insan telah memperoleh keimanan yang sempurna akan Allah swt., maka ia mengalami rafa' ke arah-Nya. Dan kepadanya akan dianugerahkan sebuah kemampuan, kekuatan serta cahaya yang istimewa yang dengan kekuatan itulah ia akan menjatuhkan syaitan. Tukang pukul pun dakatakan 'tsaqib'. Adalah wajib bagi setiap orang mukmin untuk berusaha memukul jatuh syaitanya dan lalu membinasakannya. Orang-orang yang tidak mengetahui ilmu kerohaniaan, mereka akan mentertawakan hal-hal seperti ini. Namun, sebenarnya merekalah orang-orang yang patut ditertawakan.

Ada sebuah hukum kodrat lahiriah dan ada juga sebuah hukum kodrat batiniah. Hukum lahiriah merupakan sebuah lambang  bagi hukum batiniah. Allah Taala pun melalui wahyu-Nya berfirman kekepadaku :
Yakni, ''Engkau dari-Ku merupakan sebuah tsaqib.'' Maksudnya adalah, ''Aku (Tuhan) telah menciptakan engkau untuk membunuh syaitan. Melalui tangan engkaulah syaitan akan binasa.''

Syaitan tidak dapat menjulang tinggi. Jika orang mukmin memanjat ke suatu tempat yang tinggi, maka syaitan tidak akan  dapat menguasinya. Hendaknya orang mukmin itu berdoa kepada Allah swt. supaya ia dapat memperoleh sebuah kekuatan yang dapat membinasakan syaitan. Untuk menjaukan sekian banyak pikiran buruk yang timbul adalah bergantung pada pembinasaan setan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar