Jumat, 15 April 2011

DO’A RASULULLAH MENAKLUKAN UMAR BIN KHATHTHAB

Merupakan qudrat Ilahi, yakni Umar ra yang pada satu masa ingin menysahidkan / membunuh Rasulullah saw ternyata pada masa lain Umar ra itu sendiri yang telah mati syahid di dalam Islam. Betapa menakjubkan masa itu.

Ringkasnya, saat itu terjadi kesepakatan bahwa Umar ra aakan melakukan pembunuh  an terhadap Rasulullah saw. Setelah kesepakatan itu Umar ra terus mencari dan memata-matai Rasulullah saw. Di malam hari ia keluar dan mencari peluang kalau beliau saw seorang diri, Maka langsung dibunuh. Umar ra menanyakan kepada orang-orang kapan biasanya Rasulullah saw sedang sendirian ? Orang-orang mengatakan, biasanya setelah lewat tengah malam Beliau saw pergi ke Ka’bah dan biasanya mengerjakan shalat di sana. Mendengar hal ini Umar ra pun datang ke Ka’bah dan sembunyi. Tidak beberapa lama kemudian dari kegelapan terdengar suara. Laa ilaha illallaah. Dan itu merupakan suara Rasulullah saw. Mendengar suara ini Umar ra pun mengetahui bahwa Beliau saw sedang dari arah suara tersebut. Umar ra pun hati-hati dan menyembunyikan diri. Umar ra bermaksud, ketika Rasulullah saw sedang sujud, maka ia akan memenggal kepala beliau saw dengan pedang hingga terlepas dari badan. Begitu Rasulullah saw tiba, maka langsung memulai shalat. Kemudian peristiwa selanjutnya umar menyampaikan : "Rasulullah saw sedang menangis-nangis memanjatkan do’a di dalam sujud. Dan saya mulai merasa gemetar. Sampai akhirnya Rasulullah saw menyebutkan : "Sajadalaka ruuhii wa janaanii - Wahai junjungan-Ku, ruhku, kalbuku juga bersujud kepada-Mu".

Umar ra mengatakan : "Mendengar do’a-do’a ini hatiku luluh. Akhirnya karena kehebatan kebenaran itu, pedang pun sampai terlepas dari tangan saya. Dari kondisi Rasulullah saw pun saya mengerti bahwa Beliau saw benar dan pasti akan berjaya. Namun memang nafsu ammaarah itu amat buruk, sehingga ketika beliau saw sudah selesai shalat dan keluar, maka saya mengikuti beliau saw dari belakang. Dari suara langkah saya, beliau saw mengethaui. Saat itu malam gelap. Rasulullah saw bertanya : "Siapa itu ?", sayapun menjawab : "Umar" , Beliau menjawab, "Wahai Umar, engkau tidak menyia-nyiakan malam maupun siang [untuk mengejarku]. Saat itu saya mencium bau wangi ruh Rasulullah saw. Dan ruh saya merasakan bahwa Rasulullah saw tentu akan memanjatkan do’a buruk bagi saya. Saya pun mengatakan Yang mulia, janganlah panjatkan do’a buruk.". Umar ra mengatakan : "Saat dan detik itu merupakan saat dan detik Islamnya saya. Sampai akhirnya Ilahi telah memberi taufik kepada saya sehingga saya telah menjadi orang Islam". (File/Mubarak Ahmad)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar