Selasa, 19 April 2011

SEBUAH SOSULI TERBAIK MENCARI KEBENARAN AHMADIYAH

Suatu soal yang amat penting, yang perlu saya tambahkan disini, adalah, bahwa timbulnya tiap-tiap keyakinan yang asli, tidak bisa diperoleh dengan jalan yang mudah-mudah saja atau hanya karena perkataan orang lain, melainkan harus dengan merasakan keyakinan itu sendiri. Untuk mendapat itu, adalah jalannya do’a istikharah kepada Allah swt. supaya Dia sendiri menunjukkan cahaya kebenaran itu.
 
Jalannya adalah begini :
Dalam kitab Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. “Nisan Asmane” halaman 38 beliau menulis begini :
Kalau tuan-tuan merasa syak kepada saya dan merasa syak dalam hati tentang kebenaran da’wa saya yang saya da’wakan itu, maka satu jalan saya tunjukkan kepada tuan-tuan, jalan yang sangat mudah untuk menjauhkan syak tuan-tuan itu dan dengan jalan itu orang-orang yang betul mau mencari kebenaran hatinya akan bisa mendapat ketenteraman. Jalan itu ialah begini : Mula-mula hendaklah tuan taubat dengan sebenar-benarnya taubat dan sembahyanglah dua roka’at pada waktu malam; pada roka’at pertama bacalah surat yasin, dan roka’at yang kedua surat ikhlas, sesudah itu baca 300 kali solawat dan 300 kali istigfar, kemudian bacalah do’a ini: “Hai Allah yang Qodirun Karim, Engkaulah yang mengetahui tentang hal-hal yang tersembunyi itu dan kami tidaklah mengetahuinya, mana yang maqbul dan mana yang mardud dan mana yang muftari dan sadiq tidaklah tersembunyi dipemandangan Engkau, karena itu kami meminta kehadirat Engkau dengan hati yang khusyu’ bagaimanakah halnya orang ini pada sisi Engkau ia menda’wakan dirinya Al-Masih yang dijanjikan, Imam Mahdi dan mujaddid dimasa sekarang; apakah orang ini orang benar atau pendusta, maqbul atau mardud, dhohirkanlah kepada kami dengan kurnia Engkau itu dengan perantaraan mimpi atau kasyaf atau ilham, supaya kalau sekiranya ia orang yang mardud, kami jangan tersesat apabila kami menerima kepadanya, tetapi kalau ia orang yang benar dan sebenarnya datang dari pada Engkau, kami jangan hendaknya mendapat celaka lantaran ingkar dan lantaran menghinakan kepadanya. Peliharakanlah kami dari bermacam-macam fitnah dan tiap-tiap kekuatan itu memang datangnya pada Engkau semuanya”.


Lagi beliau berkata:
“Istikharah ini sekurang-kurangnya hendaklah dijalankan sampai dua minggu, tetapi hendaklah bersihkan diri dengan sebersih-bersihnya, karena siapa yang mulanya penuh dengan kebencian dan diperdayakan keras oleh jahat sangka, kalau ia hendak mengetahui hal seseorang dengan perantaraan mimpi, sedang orang itu sangat dibenci, maka syetanlah yang akan datang kepadanya, dan syetanlah nanti yang akan memasukkan usus kegelapan kedalam hatinya itu, menurut usus yang bersarang dalam hatinya itu sendiri. Jadi adalah keadaannya itu terlebih buruk dari pada keadaannya yang mulia. Maka kalau tuan-tuan hendak bertanyakan kepada Allah dari hal suatu perkhabaran, hendaklah bersihkan betul-betul hati dari hasad dan kedengkian dan sucikanlah hati dengan sesuci-sucinya, kemudian mintalah cahaya petunjuk kehadapanNya, maka menurut perjanjian, Ia mesti menurunkan cahaya itu kepada orang yang tidak sedikit juga ada hawa nafsu buruk dalam hatinya. Maka hai orang yang mau mencari kebenaran, jangan tuan-tuan terjerumus kedalam fitnah lantaran mendengarkan hasutan-hasutan kiyai-kiyai. Bangunlah dan bergeraklah, dan mintalah pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan kepada Tuhan Yang Memberi Petunjuk.

Lain  dari pada itu ada lagi satu jalan seperti diterangkan oleh beliau begini :
Untuk mencapai khabar suka itu, bacalah surat Fatihah 41 kali sesudah sembahyang dua raka’at sehabis isya’, dan bacalah 11 kali solawat dipermulaan dan diakhirnya, dan sesudah mendo’a tidurlah, menghadap qiblat, tetapi hendaklah berwudhu. Dari hari apa tuan-tuan mulai, hendaklah disudahi sampai jatuh pada hari itu juga.


Jalan manalagi yang lebih mudah dan gampang dikerjakan dari pada ini untuk mengetahui kebenaran beliau, sebab dengan jalan ini tuan-tuan dengan langsung bisa meminta kepada Allah.

Inilah jalan yang sudah pernah dicoba dan nyata terbukti, sebab itu tak ada salahnya kalau tuan-tuan juga mempersaksikan serta mencobanya. (Rahmat Ali HAOT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar